CONTOH LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI
MOLEKULER
PERCOBAAN 3
ANALISIS
DOMAIN PROTEIN FUNGSIONAL
Disusun oleh :
Sri Bekti (125010756)
Suci Ika Pratiwi (125010825)
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
FAKULTAS FARMASI
SEMARANG
2014
PERCOBAAN 3
ANALISIS DOMAIN
PROTEIN TUNGGAL
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
Mencari identitas domain yang
berperan dalam regulasi apoptosis, tirosin kinase, serta faktor transkripsi
dengan menggunakan Gene Bank Database.
II.
DASAR TEORI
Protein (asal kata protos dari
bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu,
protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis
protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun
dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah
protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Struktur
protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat
empat):
·
struktur
primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa
dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan
beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu,
menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan
bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada
tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah
fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
·
Struktur
sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
- alpha helix
(α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral;
- beta-sheet
(β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang
tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
-
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
-
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
·
Struktur
tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.
Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil
(misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
~
contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur
primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino
ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari
ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan
tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan
spektrometri massa.
Struktur
sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism
(CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi
struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum
FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I
dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa
diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur
protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari
40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada
protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya.
Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah
fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada
struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen
domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan
struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya
berpisah, protein tersebut tidak fungsional
(http://id.wikipedia.org/wiki/Protein, 2012)
Domain
merupakan suatu unit dari protein yang independent secara structural yang
memiliki karakteristik berupa protein globular kecil. Bentuk domain antara lain
: β / α barrel, forn helix bundle, β / α saddle, β / α sandwich. Domain bertanggung
jawab terhadap aktivitas protein dan biasanya memiliki fungsi yang spesifik.
Pembagian domain menurut fungsinya: DNA binding domains, RNA binding domains,
ligand (regulatory) domains, oligomerization domains. Gen Bank Database dapat
dimanfaatkan untuk melacak keberadaan motif dan domain tersebut. Dari database
tersebut dapat diketahui protein yang berbeda yang memiliki motif dan domain
yang sama, dan mereka digolongkan dalam satu family.
III.
CARA KERJA
Buka situs NCBI
Masuk ke halaman protein
yang akan dianalisis conserved domainn
Klik Conserved Domains,
for: isikan target protein, klik Go
muncul keterangan mengenai protein,
struktur 3D, kaitan dengan protein lain dan perbandingan asam amino pada domain
fungsional dengan domain pada protein lain. Klik bagian-bagian tertentu untuk
melihat keterangan lebih lanjut.
Klik See full description
untuk melihat keterangan lengkap mengenai protein target
Kumpulkan semua informasi
mengenai struktur protein, domain dan fungsinya
IV.
DATA HASIL PERCOBAAN
Baca juga artikel-artikel ini :
Contoh Soal-Soal Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Contoh Surat Pernyataan
Contoh Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Di Indonesia
Makalah Promosi Sebagai Komunikasi Perusahaan (philip kotler)
Makalah Tentang Puisi Dan Pantun
Contoh Surat Kuasa
0 komentar:
Post a Comment